KISAH SAHABAT YANG MENGADUKAN REZEKINYA PADA
RASULULLAH
ada
sebuah kisah sahabat Nabi Muhammad SAW mengadukan nasibnya
dan menceritakan persoalan rezeki yang
dimilikinya.
Satu ketika seorang sahabat datang
menghadap Rasulullah SAW. Kepadanya, sahabat itu
mengeluhkan perihal kefakiran dan kesulitan hidup yang dihadapinya.
Kiranya dengan mengadukan
permasalahannya kepada Rasulullah ia berharap akan mendapat jalan keluar agar
ekonomi keluarganya dapat lebih baik di kemudian hari. Mendengar aduan seperti
itu Rasulullah lalu menyarankan kepada sahabatnya untuk melakukan satu amalan.
“Ketika engkau masuk ke dalam rumah
ucapkanlah salam bila di dalamnya ada orang. Bila tak ada maka ucapkanlah salam
untuk dirimu sendiri. Setelah itu bacalah surat Al-Ikhlas satu kali.”
Mendapat amalan demikian sahabat ini
melakukannya dengan penuh semangat. Setiap kali ia memasuki rumahnya ia beruluk
salam lalu membaca surat Al-Ikhlas satu kali. Demikian ia lakukan terus
menerus.
Pada akhirnya Allah melimpahkan banyak
harta kepadanya. Sahabat itu kini terbebas dari kefakiran.
Keluarganya kini hidup dalam gelimang
harta. Begitu banyaknya harta yang dianugerahkan oleh Allah.
Tidak hanya keluarganya, tetangga di
sekitar rumahnya juga ikut menikmati kelebihannya. Kisah di atas banyak ditulis
oleh para ulama dalam berbagai kitabnya, di antaranya oleh Syekh Nawawi Banten
dalam kitab Tafsir Marâh Labîd atau lebih dikenal dengan nama Tasîr Al-Munîr.
kisah tersebut
sebagai berikut:
عن
سهل بن سعد جاء رجل إلى النبي صلّى الله عليه وسلّم وشكا إليه الفقر فقال: «إذا
دخلت بيتك فسلم إن كان فيه أحد وإن لم يكن فيه أحد فسلم على نفسك واقرأ قل هو الله
أحد مرة واحدة. ففعل الرجل فأدر الله عليه رزقا حتى أفاض على جيرانه
Artinya, “Dari Sahl bin Sa’d, seorang
laki-laki datang kepada Nabi SAW dan mengadu kepadanya perihal kefakiran. Rasul
bersabda, ‘Bila engkau memasuki rumahmu, ucapkanlah salam bila di dalamnya ada
seseorang. Bila tidak ada seorang di dalamnya, maka bersalamlah untuk dirimu
dan bacalah surat qul huwallâhu ahad sekali.’ Lelaki itu mengamalkannya. Allah
melimpahkan kepadanya rezeki hingga
meluber kepada para tetangganya.”
Ucapan salam kepada penghuni rumah
sudah maklum. Setiap Muslim pasti bisa mengucapkannya.
Lalu bagaimana mengucapkan salam
kepada diri sendiri saat penghuni rumah sedang tidak ada ? Apa yang disampaikan
oleh Syekh Nawawi dalam penafsiran ayat ke-61 Surat An-Nur menjadi jawabannya.
وقال
ابن عباس: إن لم يكن في البيت أحد فليقل: السلام علينا من قبل ربنا
Artinya, “Ibnu Abbas berkata, ‘Bila
tak ada siapapun di dalam rumah, maka ucapkanlah ‘assalâmu ‘alainâ min qibali
rabbinâ’ (keselamatan bagi kami dari Tuhan kami).”
وقال
قتادة: إذا دخلت بيتك فسلم على أهلك فهم أحق بالسلام ممن سلمت عليهم، وإذا دخلت
بيتا لا أحد فيه فقل: السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين
Artinya, “Qatadah berkata, ‘Bila
engkau memasuki rumahmu, maka ucapkanlah salam kepada keluargamu. Mereka lebih
berhak mendapatkan salam daripada orang lain yang engkau salami. Bila engkau
memasuki sebuah rumah yang tak ada seorang pun di dalamnya, ucapkanlah,
‘assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shâlihîn,’ (keselamatan bagiku dan bagi
hamba-hamba Allah yang saleh).”
Semoga pada kisah ini
kita bisa amalkan apa yang telah Rasulallah sampaikan kepada sahabat dan
harta yang kita miliki menjadi berkah.
Label: Kisah, Nabi Muhammad, Qatadah, Rasulullah, Reski, Sahabat, Sahabat Mengadu Kepada Rasulullah, Sahabat Nabi
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda