JUDUL
YANG RELEVAN DENGAN TEMA KONSEP PTK :
MENGEMBANGKAN
PENGUASAAN KONSEP TATA CARA SHOLAT LIMA
WAKTU PADA SISWA KELAS IV SDN ________________ DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN LKS INTEGRATIF
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah PTK
Agar lulusan pendidikan nasional memiliki
keunggulan kompetitif dan komperatif sesuai standart mutu nasional dan
internasional, kurikulum perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis
kompetensi. Hal ini harus dilakukan agar sistem pendidikan nasional dapat
merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta tuntutan pendidikan. (Dadang : 1)
Untuk merealisasikan
tujuan tersebut pemerintah telah mengembangkan suatu kurikulum pendidikan
nasional yang dikenal dengan kurikulum (KTSP). Sebelum KTSP diterapkan untuk semua sekolah dasar dan
menengah diseluruh Indonesia sebagai kurikulum pendidikan nasional pada tahun
ajaran ____/_____. Pelaksanaan kurikulum
(KTSP) masih secara terbatas merupakan
kurikulum secara lebih awal pada daerah dan sekolah tertentu untuk memperoleh
informasi tentang kelayakan pelaksanaannya dan kekuatan substansi sebagai dasar
penyempurnaan lebih lanjut. Salah satu pelaksanaan kurikulum ini di SD Negeri
____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun
Pelajaran ____/____. Penerapan Kurikulum (KTSP) di SD Negeri
____________ Kecamatan _________
Kabupaten _______Tahun Pelajaran
____/____.
Pembelajaran
Agama Islam di SD termasuk dalam Ilmu
Tauhid . Dimana dalam pelaksanaannya
yang diajarkan di SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____mulai kelas
I.
Pembelajaran Agama Islam di SD Negeri
____________ Kecamatan _________
Kabupaten _______Tahun Pelajaran
____/____dengan cara mencari tahu tentang
pengalaman spiritual yang berhubungan dengan Tuhan,
Ilmu Agama Islam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan Dogma Islam. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar diharapkan dapat menjadi
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan Alloh SWT. Pendidikan Agama Islam menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi
dan memahami agama yang selami ini
dijalankannya. Pendidikan Dasar
diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta dan Tuhan.
Dari hasil wawancara dengan guru
Agama Islam pada tanggal __________ beliau mengatakan bahwa selama
proses pembelajaran Agama Islam belum
terdapat lembar kegiatan siswa (LKS) yang dapat digunakan untuk menunjang
kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa hanya cenderung mencatat, mendengarkan
penjelasan dari guru dan menghafalkan konsep saja. Pada pokok bahasan mengenal
Islam yang sudah diajarkan pada kelas I, pengajarannya tidak memberikan
konsep yang kuat dibenak siswa. Dimana guru memberikan perbandingan,
menjelaskan dan menyimpulkan
pentingnya ajaran Islam,
berdasarkan ceramah tanpa ditunjang
dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan
yang digunakan untuk melakukan
ceramah seperti yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa kurang dapat menerapkan apa yang dipelajarinya dengan
kehidupannya dan pelajarannya pun menjadi kurang bermakna. Gambaran awal siswa
tentang LKS Integratif belum diketahui
oleh siswa dan sebelumnya siswa tidak
mengenal materi pokok pelajaran Agama
Islam secara parsial saja. Hal ini berakibat siswa cenderung kurang aktif dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM), maka hasil belajar merekapun juga kurang
memuaskan.
Mata Pelajaran Agama Islam di SD masih termasuk dalam
pelaksanaan kurikulum terbatas pada sekolah tertentu, sehingga penyusunan
Lembar Kegiatan Siswa belum ada. Melihat fenomena tersebut, peneliti ingin
mencoba menerapkan model pembelajaran integratif dan menggunakan Lembar
Kegiatan Siswa sebagai penunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dimana
Kekhasan dari model pembelajaran integratif ini antara lain penyajian data atau
konsep-konsep dalam tabel atau grafik maupun peta sehingga siswa lebih mudah
dalam menjelaskan, mengajukan hipotesis dan mengambil kesimpulan. “ Proses
pemahaman konsep-konsep materi dengan model integratif ini menfokuskan pada
kemampuan berfikir observasi yang mendasar, sehingga bersifat terbuka yang
dapat menaikkan keberhasilan siswa, interaksi tingkat tinggi dan langkah
belajar yang cepat ” (Astutiningrum, 2001 : 5).
Pembelajaran
Agama Islam perlu dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses yang melibatkan rasa ingin
tahu siswa dan menggiatkan aktivitas mental dan fisik siswa dengan suatu metode
pengajaran tertentu. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran Agama Islam adalah pendekatan CTL.
Pendekatan pembelajaran ini berdasarkan pada konteks yang tidak terbatas hanya
dikelas tetapi selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari merupakan ciri
dari pendekatan kontekstual. Keterlibatan siswa dalam pendekatan pembelajaran
ini sangat efektif dari pada sistem pengajaran tradisional. Pembelajaran
kontekstual atau Contextual Teaching And Learning (CTL) mempunyai pengertian
pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan
pengetahuan dan tercapainya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota
keluarga dan masyarakat (Kasihani, 2001). Pembelajaran kontekstual yang
merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengkaitkan konten mata pelajaran
dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
warganegara dan tenaga kerja (Nur, 2001).
B. Perumusan
Masalah PTK
Berdasarkan uraian latar belakang masalah
di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana keterlaksanaan
Lembar Kegiatan Siswa model
integratif pada pelajaran Agama Islam di SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi
antara peserta didik dan guru dalam rangka pencapaian tujuan
belajar. Seperti diungkapkan oleh fontana, belajar didefinisikan sebagai proses
perubahan yang relatiftetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari
pengalaman (Winataputra, 2001: 2).
Untuk memperoleh tingkat keberhasilan yang tingi
diperlukan cara belajar yang lebih baik. Gagne berpendapat bahwa belajar
dipengaruhi oleh 2 hal yaitu faktor dari dalam diri individu dan faktor dari
luar diri individu yang saling berinteraksi (Winataputra, 2001: 3). Proses atau hasil belajar dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya :
1.
Faktor intern yang meliputi kondisi fisik (jasmani), kondisis psikologi dan
kondisi kelelahan.
2.
Faktor ekstern yang meliputi sosial ekonomi keluarga, sekolah dan masyarakat
(Slameto, 2004: 54).
Mouly berpendapat bahwa belajar pada hakekatnya adalah
perubahan tingkah laku seorang berkat adanya pengalaman, sedangkan yang
dimaksud pengalaman dalam proses belajar tidak lain adalah interaksi antara
individu dengan lingkungan (Sudjana,
2002: 5).
Menurut pengertian psikologi, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan nyata
dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai berikut :
“ Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkunngannya.“ (Slamento, 2004: 2).
Dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar berarti usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mengadakan perubahan situasi dalam proses perkembangan daya berfikir dan
penalaran dalam dirinya. Belajar yang baik adalah belajar yang memperoleh
tingkat keberhasilan yang tinggi (Sudjana, 1988).
Beberapa pendapat mengenai pengertian mengajar antara
lain menurut Slamento ( 2004: 30) :
Definisi modern di negara-negara yang sedang maju
mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Definisi
ini menunjukan bahwa yang aktif adalah siswa yang mengalami proses belajar
menngajar. Sedangkan guru hanya membimbing, menunjukkan jalan dengan
memperhitungkan kepribadian siswa. Kesempatan untuk berbuat dan aktif berpikir
lebih banyak diberikan kepada siswa dari pada teori yang lain.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
mengajar adalah suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang
merangsang kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan nilai tertentu. Untuk memperoleh hal ini perlu dilakukan suatu
kegiatan atau proses yang memerlukan pendekatan mengajar yangn tepat.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN TINDAKAN
A.
Jadwal dan
Tempat Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan pada bulan __________. pengambilan data dilakukan
di SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____.
B. Sasaran Penelitian Tindakan
Sasaran Penelitian adalah siswa-siswi
kelas IV SD Negeri ____________
Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____.
C.
Gambaran Penelitian Tindakan
Dalam pelaksanaan penelitian ini,
peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini
merupakan pengkajian terhadap permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak
terlalu luas yang berkaitan suatu perilaku seseorang atau sekelompok orang
tertentu. Disertai dengan penelaahan yang teliti terhadap suatu perlakuan
tertentu dan mengkaji sampai sejauh mana dampak perlakuan itu terhadap perilaku
yang sedang diteliti.
Dalam penelitian tindakan kelas ini,
peneliti menggunakan 3 (tiga) putaran pengajaran yang disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan yaitu mengenai tata
cara sholat . Pada penelitian ini, bertindak sebagai guru yang melakukan
tindakan yang akan diamati oleh para pengamat yang terdiri dari teman
sekelompok penelitian dan guru bidang studi
Agama Islam di SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____ dimana
penelitian ini dilaksanakan.
Pada
penelitian ini terbagi menjadi tiga
tahapan pokok yaitu :
1.
Tahap
Rancangan ( rencana awal)
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
tahap ini adalah :
a.
Menentukan
pokok bahasan, tujuan pembelajaran dan tugas-tugas pembelajaran.
b.
Menyusun
instrumen penelitian yang terdiri dari :
1. Perangkat pembelajaran meliputi
silabus yang berdasarkan masukan dari
guru bidang studi
2. Menyusun Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
berorientasi model Integratif dan mengonsultasikan kepada guru bidang studi.
3. Memvalidasi Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) berorientasi model integratif yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru bidang studi.
4. Menyusun butir-butir soal tes untuk putaran
I, II, dan III berdasarkan indikator hasil belajar.
5. Membuat lembar respon siswa untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan Lembar Kegiatan siswa
berorientasi model integratif.
c.
Menetapkan
pengamat selama proses belajar mengajar yaitu guru bidang studi Agama Islam di
kelas IV SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____.
- Tahap
Kegiatan dan Pengamatan
Pada
tahap pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam 3 putaran (3xpertemuan),
perhatikan alokasi waktu yang ada dan pokok bahasan yang dipilih secara ringkas
pelaksanaan putaran sebagai berikut :
a.
Melaksanakan
proses belajar mengajar sesuai dengan silabus yang telah disiapkan dengan
melaksanakan model integratif.
b.
Mengadakan
diskusi dengan guru bidang studi
Agama Islam di kelas IV SD
Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____yang
melakukan pengamatan, sesuai dengan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran
berlangsung.
c.
Menerangkan
hasil diskusi dan menganalisis penyelesaian/
pemecahan masalah jika terdapat masalah yang timbul dalam pembelajaran
sehingga menghasilkan refleksi dan revisi unutk putaran selanjutnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.
Persiapan
Tindakan
Setelah studi pendahuluan dilaksanakan, selanjutnya
peneliti dan guru membuat kesepakatan dan perencanaan umum tindakan sebagai
berikut :
1. Menetapkan
waktu kegiatan pembelajaran mata pelajaran
Agama Islam dan diskusi balikan yaitu setiap hari Senin jam ke I sampai
dengan ke 3 (pukul 07.15 - 09.00)
2. Menetapkan
jumlah siklus sebagai kuantitas perbandingan garfik kegiatan dan
hasil penelitian tindakan pada satu pokok bahasan yang akan dilakukan dalam tatap muka kegiatan di tiap pembelajaran.
B.
Pelaksanaan
Tindakan
Pertemuan pertaina pada tanggal ________ dengan pokok bahasan tata cara sholat dengan sub pokok bahasan
" syarat-syarat syah dan batalnya
sholat ". Setelah selesai menjelaskan tujuan pembelajaran khusus kemudian
guru mengadakan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan.
Selanjutnya guru menjelaskan tentang
bagaimana cara kita sebelum melakukan sholat, dengan menggunakan metode
tanya jawab. Pembahasan dilanjutkan dengan menggunakan model pembelajaran
melalui LKS Integratif. Beberapa siswa
berdemonstrasi di depan kelas untuk menunjukkan bagaimana sholat yang selama
ini dikerjakan di rumah, dan guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa tersebut
tentang ciri atau karakteristik setiap
siswa yang berdemontrasi. Penjelasan dilanjutkan dengan perbedaan antara tata cara siswa yang satu dengan siswa
yang lain yang terdapat dalam pokok
bahasan tersebut. Guru mengarahkan dengan mengadakan Tanya jawab tentang urutan sebelum melalukan sholat.
Pada kegiatan akhir atau penutup kegiatan
pembelajaran, guru membuat kesimpulan tentang
urutan yang benar sebelum dan selama serta mengakhiri gerakan sholat
serta memberikan penguatan tentang materi pokok bahasan tersebut dan diakhiri
dengan pemberian penilaian atau evaluasi yang berupa tes formatif kepada siswa.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru melakukan
wawancara dengan mengisi angket yang harus diisi oleh siswa.
Tindakan berikutnya saat guru masuk kelas, siswa
memberi salam yang dipimpin oleh Ketua Murid ( KM ) dan dijawab oleh guru.
Sebelum memulai pembelajaran, guru mengecek kehadiran siswa . Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran Integratif LKS yang
harus dicapai siswa setelah proses pembelajaran selesai.
Tujuan khusus yang diharapkan dalam sub pokok bahasan
" tata cara sholat " yaitu :
a. Menyebutkan
sholat fardhu apa dan waktunya kapan
b. Menggambarkan
secara demontratif gerakan saat sholat
c. Menjelaskan bagaimana sholat itu bisa tidak syah
d. Menunjukkan syarat-syarat syahnya sholat
e. Menyebutkan bahwa apa saja yang membatalkan sholat.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
analisis data dan pengujian hipotesis, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah :
Ada hubungan yang
positif dan signifikan antara
pembelajaran integratif LKS dengan hasil prestasi belajar Agama
Islam siswa kelas IV SD Negeri
____________ Kecamatan _________
Kabupaten _______Tahun Pelajaran
____/____dengan koefisien korelasi 7,220, sehingga meningkatnya prestasi belajar siswa akan sejalan dengan
menurunnya prestasi belajar Agama Islam siswa,
begitu pula sebaliknya.
Ada
hubungan yang positif dan signifikan antara
intensitias tinggi pembalajaran sistem LKS dalam penilaian hasil belajar
Agama Islam siswa dengan prestasi belajar Agama Islam siswa
kelas IV SD Negeri ____________ Kecamatan _________ Kabupaten _______Tahun Pelajaran ____/____ dengan
koefisien korelasi 0,268, sehingga meningkatnya
penilaian hasil belajar Agama Islam
siswa akan sejalan dengan
meningkatnya prestasi belajar Agama Islam
siswa, begitu pula sebaliknya.
B. Saran-Saran
Guru
perlu memberikan rasa aman pada awal setiap tes Agama Islam dan
sebisa mungkin menyingkirkan unsur kejutan dari situasi tes matematika dengan menjelaskan maksud dan
tujuan tes tersebut kepada siswa, serta
memberikan beberapa contoh soal tes Agama Islam
sehingga tidak muncul hal yang
tidak diharapkan dan tidak dikenal oleh siswa yang bisa menimbulkan rasa cemas
pada siswa.
Orang
tua perlu meningkatkan perhatian dalam penilaian hasil belajar siswa agar prestasi belajar Agama Islam
siswa dapat meningkat, hal
tersebut meliputi perhatian pada : jadwal ulangan, pemberian tugas (PR)
tambahan dari guru, kegiatan belajar siswa, nilai ulangan yang diperoleh siswa,
pengambilan rapor, nilai rapor, pemberitahuan kesulitan belajar siswa oleh
guru, pemberian motivasi, upaya mengatasi kesulitan belajar serta remidial dan
pengayaan dari guru.
Label: PTK